Selasa, 08 Maret 2011

Tugas perekonomian indonesia minggu ke 4

Nama : Visca Febrina
Kelas : 1EB18
NPM : 28210396
Tugas perekonomian Indonesia minggu ke 4
BPS : PERTUMBUHAN EKONOMI 2010 LAMPAUI 6%

 Sepanjang tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lebih dari 6%. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2010 secara tahunan (year on year/YoY) mengalami kenaikan hingga 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu triwulan III 2009 year on year 6,9%. Secara quarter to quarter (Q to Q) ada pertumbuhan negatif 1,4% di triwulan IV. Hal itu biasa karena adanya siklus terbesar, sehingga PDB (produk domestik bruto) diciptakan di kuartal III. Dengan kisaran 6,1% maka capaian nominal PDB mencapai Rp 6.422,9 triliun.

          Kisaran tersebut, sebelumnya sudah diprediksi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Kata dia, laju pertumbuhan bisa meningkat tajam sebesar 0,3% pada triwulan IV 2010, sehingga total pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,1%. “Kita harapkan bisa lebih tinggi dari triwulan III kemarin. Bank Indonesia (BI) juga sudah melakukan prediksi. Saya yakin, bisa katakanlah di atas 6 persen. Harapan kita bisa mencapai 6,1%,” ujarnya

          "Sinyalnya adalah pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2010 (YoY) cukup bagus mendekati 7%, sehingga untuk keseluruhan 2010 sedikit di atas 6%," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan  kepada SP, Senin (7/2).

          Dengan demikian, maka target pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 menembus angka 6% atau melebihi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 sebesar 5,8% tercapai.

          "Kami berharap itu tetap di kisaran 6%. Secara umum semua unsur-unsur yang bisa membuat pertumbuhan, apakah itu konsumsi rumah tangga, investasi, government spending, kan menunjukkan kondisi yang cukup baik," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada akhir tahun lalu di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

          Menurut dia, khusus untuk government spending, jika dibandingkan tahun 2009, pada 2010 masih lebih baik walaupun agak berjalan pelan. "Jadi, kami perkirakan itu masih di kisaran 6%. Kami masih harus waspadai inflasi, tetapi secara umum pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa 6% dan tahun depan 6,4%," ujar Agus. [O-2]
dikutip dari : suara pembaharuan edisi senin 7 februari 2011

Selasa, 01 Maret 2011

perekonomian indonesia minggu ke 2 dan 3



nama : visca febrina
kelas : 1EB18
NPM : 28210396
Kebijakan Ekonomi Pemerintahan Baru

Pemilihan Umum Presiden Republik Indonesia telah menghasilkan pemerintahan baru. Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono dan pasangannya Boediono diharapkan akan membawa Indonesia menjadi negara yang dapat melangkah lebih baik dalam menangani beberapa aspek yang berkembang dan menjadi sorotan masyarakat dunia.

Setiap tahun kestabilan ekonomi negara kita mengalami fase naik turun. Beberapa faktor selalu mempengaruhi keadaan ekonomi di suatu negara. Sama halnya seperti perekonomian negara kita yang selalu ikut ke dalam arus perubahan tersebut dengan tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata cukup stabil dikawasan ASEAN.

Beberapa perincian kebijakan ekonomi harus mulai dipersiapkan oleh pemerintah akan datang. Para calon menteri ekonomi nantinya akan menjadi pembantu presiden terpilih SBY harus merupakan orang-orang dengan kemampuan dalam mengelola dan membuat kebijakan ekonomi menguntungkan rakyat serta mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Sudah saatnya pemerintah akan datang memperhatikan beberapa sektor kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat dengan memperhatikan peningkatan pertumbuhan serta mengoptimalkan keberadaan investasi swasta sebagai mitra.

1. Memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang kemajuan ekonomi. Para pengusaha tentunya menginginkan agar ketersediaan infrastruktur di dalam negeri dapat terjamin dan lancar akan pelaksanaanya. Sebagai salah satu basis penunjang kelancaran arus barang dan jasa setidaknya peran pemerintah melalui badan-badan usaha milik negara yang bergerak dalam pengelolaan dan pelaksanaan saran umum seperti listrik, air, dan jalan.
Kalangan investor merasa lebih mementingkan bagaimana mereka menyikapi ketersediaan saran penunjang tersebut sebagai suatu kebutuhan dalam melancarkan investasi mereka. Karena dengan begitu kegiatan investasi mereka berupa perputaran arus barang dan jasa dapat bekerja secara optimal dan meghasilkan nilai ekonomis.

2. Memperkuat basis-basis yang bersumber kepada kekuatan ekonomi kerakyatan. Pemerintah akan datang dalam melakukan implementasi kebijakan meletakkan terlebih dahulu akan kepentingan rakyat luas terutama dengan dukungan basis-basis yang bersumber kepada kekuatan ekonomi kerakyatan.
Sering kali keterbatasan-keterbatasan muncul ketika bagaimana pemerintah mulai menjalankan roda perekonomian bagi rakyat kecil. Senantiasa hambatan selalu bermunculan dengan tidak lancarnya siklus kegiatan usaha seperti distribusi terhambat, keterbatasan pasokan, dan sampai anjloknya harga-harga komoditas yang dihasilkan oleh para petani.
Pengadaan sarana-sarana pendukung yang memperkuat daya saing produk nasional terus ditambah. Pemerintah akan datang setidaknya mempersiapkan pola strategi peningkatan produksi nasional rakyat sehingga ke depannya kesejahteraan ekonomi masyarakat berskala kecil dan menengah dapat terpenuhi.

3. Menciptakan iklim investasi yang baik dengan menyeimbangkan kebutuhan dan kepentingan ekonomi nasional. Peran investor dalam menumbuh kembangkan perekonomian suatu negara memang dinanti-nanti. Tingginya angka investasi suatu negara tentu akan berdampak kepada melonjaknya angka permintaan terhadap penggunaan tenaga kerja. Barangkali dalam kondisi stabil di mana seluruh elemen pada pemerintahan mendukung terciptanya investasi kondusif.
Kekuatan itulah yang menjelma menjadi terwujudnya stabilisasi ekonomi nasional. Pemerintah melalui beberapa produk kebijakan yang diciptakan sekali lagi mengupayakan akan terwujudnya keseimbangan ekonomi dengan tetap mempertahankan kepentingan nasional. Bagi industri sendiri kondisi ini membuat siklus penguatan arus perputaran barang dan jasa bersumber dari modal ditanamkan semakin terasa artinya.
Para pemilik modal tentunya mengharapkan arti perwujudan akan keseimbangan tersebut menjadi berguna. Sehingga, kerja sama dalam mengelola industri senantiasa bertambah makna positifnya bagi perekonomian suatu negara.

4. Menentukan prioritas pembangunan ekonomi berkelanjutan. Terpacunya kegiatan pembangunan ekonomi dengan bertumpu kepada pemerataan akan menghasilkan suatu skala prioritas pembangunan ekonomi berkelanjutan. Mencermati semakin tingginya angka kebutuhan akan kehidupan layak mengharuskan pemerintah selalu mencermati perkembangan struktur potensi ekonomi yang sifatnya mikro.
Meskipun kita ketahui bahwa sulitnya kondisi ekonomi saat ini dikarenakan krisis keuangan global tengah melanda beberapa negara. Namun, sejatinya skala prioritas pertumbuhan bangsa mesti tetap diamankan. Seperti gambaran utuh dalam dinamika dan arah pergerakan ekonomi maka seluruh komponen yang membentuk terjadinya pengelolaan perekonomian bangsa serta penguatan aset-aset negara akan menjadikan kegiatan ekonomi yang bersumber kepada penentuan prioritas pembangunan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi.
Pengetatan nilai-nilai barang dan jasa yang bersumber dari luar serta pemberlakuan perlindungan produk-produk lokal terhadap tingginya aliran masuk produk-produk luar senantiasa dilakukan agar produk akhir yang dihasilkan industri dalam negeri dapat meningkatkan kapasitas produksi terpasang.
Tampaknya pemerintah berikutnya harus selalu mengupayakan perbaikan-perbaikan atas kurangnya antisipasi dan perhatian yang mengakibatkan rendahnya daya saing bangsa di mata internasional. Tidak lagi kita dengar kurangnya pemahaman di tingkat daerah dalam menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Hambatan-hambatan yang selalu muncul dan terjadi hendaknya dapat diatur dengan menggunakan yang bersumber kepada faktor-faktor produksi. Barangkali dengan dikembangkannya kemampuan ekonomi bangsa maka kemandirian yang sangat dinantikan akan sedikit demi sedikit tercapai. Sekali lagi bahwa tugas yang akan diemban oleh pemerintahan berikutnya semakin berat.

Tugas perekonomian indonesia minggu ke 2 dan 3

Pemerintah memastikan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat saat ini mengalami peningkatan. Peningkatan itu tidak hanya terjadi dalam tatanan level ekonomi makro tetapi juga mikro. Menteri Koordintaor Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, hal itu antara lain ditandai dengan menurunnya pengangguran dan kemiskinan, dan meningkatnya kesejahteraan jika diukur dari GDP perkapita mencapai 3.000 US$. Namun ia mengakui masih banyak kendala dalam proses meningkatkan perekonomian. Untuk itu Hatta membantah jika dikatakan tidak ada pencapaian berarti yang telah dilakukan para menteri bidang ekonomi. Kriteria yang disyaratkan Presiden  dalam menilai pencapaian para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, diantaranya menyangkut pencapaian target kinerja. Syarat pertama penilaian adalah kinerja pencapaian para menteri, terkait laporan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.  Penilaian juga terkait dengan pakta integritas tentang komitmen pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme, serta didasarkan pada komitmen tinggi terhadap pencapaian pembangunan.