NAMA : VISCA
FEBRINA
NPM : 282 10 396
KELAS : 3 EB 23
PENGERTIAN SERTA ANALISIS
PENALARAN DEDUKTIF
Tulisan Softskill Bahasa
Indonesia 2#
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu
kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan suatu kebenaran.
Penalaran juga merupakan proses berpikir secara terus menerus dalam menarik
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan
antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ciri-ciri
penalaran :
1.
Adanya
suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan
suatu proses berpikir logis)
2.
Sifat
analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu
kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi
merupakan cara berpikir secara analitik.
Pengertian Deduktif
Deduktif merupakan cara
penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat
khusus (individual). Penarikan
kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, dua
pernyataan dan sebuah kesimpulan. Dan didalam silogisme terdapat premis mayor
dan premis minor.
Penalaran Deduktif
Deduktif adalah cara berpikir di mana dari
pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal padasuatu peristiwa umum,
yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Contoh :
-
Premis
Mayor : Semua
manusia memiliki sepasang telinga
-
Premis
Minor : Alfi
adalah manusia
-
Kesimpulan : Jadi,
Alfi memiliki sepasang telinga
Tetapi menurut seorang anak kecil, hal
ini tidak benar. Ini membuktikan bahwa tidak semua manusia mempunyai
persyaratan yang sama terhadap apa yang dianggapnya benar. Secara deduktif
dapat dibuktikan ketiganya benar. Pernyataan dan kesimpulan yang ditariknya
adalah konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan yang telah dianggap benar.
Teori ini disebut koherensi.
Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan pembuktian
berdasarkan teori koherensi.
·
Jenis-jenis Penalaran Deduktif :
1. Silogisme
Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai
premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Bentuk silogisme :
a.
Silogisme kategoris : terdiri dari proposisi-proposisi kategoris. Silogisme kategorial disusun
berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang
mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis
yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor. Silogisme kategorial terjadi dari tiga
proposisi, yaitu:
i.
Premis
umum : Premis Mayor (My)
ii.
Premis
khusus : Premis Minor (Mn)
iii.
Premis
simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat
subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut
term minor.
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua siswa/i SMA adalah lulusan SMP
Mn : Maya adalah siswi
K : Jadi, Maya lulusan SMP
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua siswa/i SMA adalah lulusan SMP
Mn : Maya adalah siswi
K : Jadi, Maya lulusan SMP
b.
Silogisme
hipotesis : salah satu proposisinya berupa proposisi
hipotesis. Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor : Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal
Atau
Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor : Hujan turun
Konklusi : Sebab itu panen tidak gagal
Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor : Hujan tidak turun
Konklusi : Sebab itu panen akan gagal
Atau
Premis Mayor : Jika tidak turun hujan, maka panen akan gagal
Premis Minor : Hujan turun
Konklusi : Sebab itu panen tidak gagal
Contoh silogisme hipotesis ke2 :
Premis Mayor : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis Minor :
Sekarang hujan
Konklusi :
Maka jalanan basah.
Atau
Premis Mayor :
Bila hujan, maka jalanan basah
Premis Minor
: Sekarang jalanan basah
Konklusi
: Maka hujan.
c. Silogisme
Alternatif
Silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh Silogisme Alternatif :
My : Paman saya berada di Bogor atau Bekasi
Mn : Paman saya berada di Bogor
K : Jadi,paman saya tidak berada di Bekasi
My : Paman saya berada di Bogor atau Bekasi
Mn : Paman saya berada di Bogor
K : Jadi,paman saya tidak berada di Bekasi
atau
My : Paman
sayang berada di Bogor atau Bekasi
Mn : Paman
saya tidak berada di Bekasi
K : jadi,
paman saya berada di Bogor
2. Silogisme
Standar
Silogisme kategoris standar adalah proses logis yang terdiri dari tiga
proposisi
kategoris.
Proposisi 1 dan 2 adalah premis.
Proposisi 3 adalah konklusi
Contoh Silogisme Standar :
My : Semua pahlawan adalah orang berjasa
Mn : Cut Nyak Dien adalah pahlawan
Konklusi : Jadi, Cut Nyak Dien adalah orang berjasa.
3.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Premis Minor : Indah menerima hadiah pertama karena dia telah
menang dalam perlombaan melukis
Konklusi : Indah telah memenangkan perlombaan
melukis , maka dari itu Indah berhak menerima hadiahnya
Referensi :