NAMA : VISCA FEBRINA
KELAS : 4EB23
NPM : 28210396
TUGAS M-2 SOFTSKILL ETIKA PROFESI
AKUNTANSI#
- Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah
cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
- Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu
pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian
(expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu
dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni
suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri
mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi
dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai
dengan profesinya.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari profesi,
yaitu :
a. Keterampilan
yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Seorang professional
harus memiliki pengetahuan teoretis dan keterampilan mengenai bidang
teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Asosiasi
Profesional
Merupakan suatu badan
organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang bertujuan
untuk meningkatkan status para anggotanya.
c. Pendidikan
yang Ekstensi
Profesi yang prestisius
biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan
yang tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal.
d. Ujian
Kompetisi
Sebelum memasuki
organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes
yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
e. Pelatihan
institutional
Selain ujian, juga
biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon
profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh
organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
f.
Lisensi
Profesi menetapkan syarat
pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi
bisa dianggap bisa dipercaya.
g. Otonomi
kerja
Profesional cenderung
mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya
intervensi dari luar.
h. Kode
etik
Organisasi profesi
biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan
bagi mereka yang melanggar aturan.
i.
Mengatur diri
Organisasi profesi harus
bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional
diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
j.
Layanan publik dan altruism
Diperolehnya penghasilan
dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan
publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
k. Status
dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling
sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi
para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan
yang mereka berikan bagi masyarakat.
- Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut
keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan
untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah
system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak professional.
- Etika Profesi Seorang Supir Pribadi
Supir adalah suatu pekerjaan yang digaji untuk
mengemudikan mobil dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah lalu lintas yang
berlaku. Supir atau driver merupakan salah satu jenis profesi
informal. Walaupun keberadaannya sangat penting dan menjadi bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari masyarakat, namun profesi supir ternyata belum
mendapat pengakuan secara hukum sebagai sebuah pekerjaan yang bisa mendapatkan
jaminan. Supir atau driver adalah salah satu profesi yang dipandang sebelah mata
oleh banyak orang. Profesi ini seringkali dianggap tidak memiliki prestise dan
bahkan menjadi pilihan terakhir bagi para pencari kerja, padahal keberadaan mereka sangat penting dan memiliki
tanggung jawab yang berat. Sebagai pihak yang
sangat berperan dalam kelancaran transportasi darat ini, sudah seharusnya
seorang supir memiliki bekal dan pengetahuan tentang lalu lintas. Hal ini
dimaksudkan agar para penumpang benar – benar merasa nyaman dan lalu lintas
tetap terjaga.
Kriteria etika atau adab yang baik (professional) dan semestinya di patuhi
oleh seorang supir atau driver, yakni :
1. SIM serta STNK masih
berlaku & selalu dibawa dalam menjalankan tugas. Sebagai supir yang baik selalu memperhatikan masa berlaku SIM-nya (Surat Izin Mengemudi) serta STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) agar apabila sewaktu-waktu ada kejadian seperti razia atau lainnya tidak menggangu kelancaran dalam perjalanan. Untuk langkah pencegahan terlupakan atau hilang diharapkan seorang sopir meng-fotocopy SIM serta STNK yang ditaruh di dalam laci mobil.
2. Memiliki pengetahuan dan perilaku berkendara yg aman, nyaman dan positif
Untuk mengetahui bagaimana cara pelayanan yang baik dalam berkendara untuk
si majikan, seperti membukakan pintu sang majikan ketika hendak naik ataupun
turun dari mobil. Bila kriteria ini di abaikan maka akan terkesan kurang etis
bagi supir terhadap seorang majikannya.
3. Memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap profesinya
Agar seorang supir memiliki integritas dan tanggung jawab yang tinggi
terhadap profesinya, dalam prakteknya semisal tepat waktu dalam melakukan antar
jemput sang majikan, hal ini sangat penting mengingat waktu itu sangat
berharga, kebanyakan supir sudah melakukannya,namun sebagian yang lain sering
telat dalam pelaksanaanya. Resikonya adalah kemungkinan besar sang majikan akan
kesal dan mungkin saja jika hal ini sering terjadi, sang majikan tidak
segan-segan untuk memberhentikannya atau memecatnya .
4.
Kemahiran dalam mengemudikan kendaraan
Hal ini penting agar majikan merasa aman pada
saat kita mengemudikan kendaraan. Terkadang seorang supir dituntut majikannya
untuk tepat waktu sampai ditempat tujuan dengan aman tentunya, maka dari itu
sikap waspada dan ketenangan juga diperlukan.
Hal ini demi keselamatan anda dan majikan
sewaktu berkendara. Seperti ; tidak memotong kendaraan sembarangan ; baik di
tikungan, jalan lurus, ataupun jalan sempit, tidak parkir ditempat yang
dilarang, serta lain sebagainya yang menunjukkan etika berlalu lintas yang
aman.
6. Memiliki loyalitas tinggi dalam mengabdi sebagai supir
Hal ini sangatlah jarang dimiliki oleh seorang supir pribadi. Zaman
sekarang loyalitas sudah bukan lagi prioritas, sebab banyak sekali godaan di
luar sana yang menginginkan untuk mengganti pekerjaan. Namun jika seorang supir
pribadi bisa melakukannya, maka kemungkinan besar dia akan di berikan upah
lebih besar dikarenakan kesetiannya dalam mengabdi untuk sang majikan.
7. Tata krama dalam
memberikan pelayanan kepada majikan
Sebagai
seorang sopir sikap sopan santun harus selalu diperhatikan seperti ; membawa
tas bos, terkadang seorang sopir juga harus mendengar curhat bos di dalam mobil
maka menjadi pendengar yang baik merupakan sikap yang tepat, memanyungi
“majikan” dengan payung jika keadaan di luar mobil sedang hujan, membukakan
pintu mobil, serta lain sebagainnya.
8. Penampilan rapi dan kesehatan yang prima
Berpakaianlah
dengan semestinya, menggunakan kemeja, atau kaos yang berkerah, bila diperlukan
baju dimasukkan ke dalam dengan menggunakan ikat pinggang, rambut jangan
gondrong serta selalu disisir, kuku jangan panjang, serta lain sebagainya. Begitu
juga dengan kesehatan, tentu tidak enak apabila pada saat kita menjalankan
tugas kita selalu “menguap” yang diakibatkan begadang tadi malam atau mungkin
bersin atau batuk dikarenakan deman. Apabila kondisi badan benar-benar tidak
fit untuk mengendalikan kendaraan, maka jangan dipaksakan yang bisa berakibat
fatal bagi anda serta majikan.
Jadi seorang supir pribadi sudah seharusnya memiliki adab
atau etika yang harus dipatuhi demi kelancaran dan kenyamanan berkendara, karena
supir pribadi itu berbeda dengan supir lain pada umumnya. Dimana supir pribadi
hanya bekerja dan bertanggung jawab pada sang majikan saja dan mengabdi untuk
kepentingannya. Dengan memiliki kriteria seperti yang dijabarkan diatas,seorang
supir diharapkan bisa menjadi seorang yang professional di karirnya.
Sumber :
http://hdrachmadanni.wordpress.com/2010/12/21/kiat-menjadi-sopir-yang-baik/